Inilah gerangan suatu madah
mengarangkan syair terlalu indah,
membetuli jalan tempat berpindah,
di sanalah i’tikat diperbetuli sudah

Wahai muda kenali dirimu,
ialah perahu tamsil tubuhmu,
tiadalah berapa lama hidupmu,
ke akhirat jua kekal diammu.

Hai muda arif-budiman,
hasilkan kemudi dengan pedoman,
alat perahumu jua kerjakan,
itulah jalan membetuli insan.

Perteguh jua alat perahumu,
hasilkan bekal air dan kayu,
dayung pengayuh taruh di situ,
supaya laju perahumu itu

Sudahlah hasil kayu dan ayar,
angkatlah pula sauh dan layar,
pada beras bekal jantanlah taksir,
niscaya sempurna jalan yang kabir.

Perteguh jua alat perahumu,
muaranya sempit tempatmu lalu,
banyaklah di sana ikan dan hiu,
menanti perahumu lalu dari situ.

Muaranya dalam, ikanpun banyak,
di sanalah perahu karam dan rusak,
karangnya tajam seperti tombak
ke atas pasir kamu tersesak.

Ketahui olehmu hai anak dagang
riaknya rencam ombaknya karang
ikanpun banyak datang menyarang
hendak membawa ke tengah sawang.

Muaranya itu terlalu sempit,
di manakan lalu sampan dan rakit
jikalau ada pedoman dikapit,
sempurnalah jalan terlalu ba’id.

Baiklah perahu engkau perteguh,
hasilkan pendapat dengan tali sauh,
anginnya keras ombaknya cabuh,
pulaunya jauh tempat berlabuh.

Lengkapkan pendarat dan tali sauh,
derasmu banyak bertemu musuh,
selebu rencam ombaknya cabuh,
La ilaha illallahu akan tali yang teguh.

Barang siapa bergantung di situ,
teduhlah selebu yang rencam itu
pedoman betuli perahumu laju,
selamat engkau ke pulau itu.

La ilaha illallahu jua yang engkau ikut,
di laut keras dan topan ribut,
hiu dan paus di belakang menurut,
pertetaplah kemudi jangan terkejut.

Laut Silan terlalu dalam,
di sanalah perahu rusak dan karam,
sungguhpun banyak di sana menyelam,
larang mendapat permata nilam.

Laut Silan wahid al kahhar,
riaknya rencam ombaknya besar,
anginnya songsongan membelok sengkar
perbaik kemudi jangan berkisar.

Itulah laut yang maha indah,
ke sanalah kita semuanya berpindah,
hasilkan bekal kayu dan juadah
selamatlah engkau sempurna musyahadah.

Silan itu ombaknya kisah,
banyaklah akan ke sana berpindah,
topan dan ribut terlalu ‘azamah,
perbetuli pedoman jangan berubah.

Laut Kulzum terlalu dalam,
ombaknya muhit pada sekalian alam
banyaklah di sana rusak dan karam,
perbaiki na’am, siang dan malam.

Ingati sungguh siang dan malam,
lautnya deras bertambah dalam,
anginpun keras, ombaknya rencam,
ingati perahu jangan tenggelam.

Jikalau engkau ingati sungguh,
angin yang keras menjadi teduh
tambahan selalu tetap yang cabuh
selamat engkau ke pulau itu berlabuh.

Sampailah ahad dengan masanya,
datanglah angin dengan paksanya,
belajar perahu sidang budimannya,
berlayar itu dengan kelengkapannya.

Wujud Allah nama perahunya,
ilmu Allah akan [dayungnya]
iman Allah nama kemudinya,
“yakin akan Allah” nama pawangnya.

“Taharat dan istinja’” nama lantainya,
“kufur dan masiat” air ruangnya,
tawakkul akan Allah jurubatunya
tauhid itu akan sauhnya.

Salat akan nabi tali bubutannya,
istigfar Allah akan layarnya,
“Allahu Akbar” nama anginnya,
subhan Allah akan lajunya.

“Wallahu a’lam” nama rantaunya,
“iradat Allah” nama bandarnya,
“kudrat Allah” nama labuhannya,
“surga jannat an naim nama negerinya.

Karangan ini suatu madah,
mengarangkan syair tempat berpindah,
di dalam dunia janganlah tam’ah,
di dalam kubur berkhalwat sudah.

Kenali dirimu di dalam kubur,
badan seorang hanya tersungkur
dengan siapa lawan bertutur?
di balik papan badan terhancur.

Di dalam dunia banyaklah mamang,
ke akhirat jua tempatmu pulang,
janganlah disusahi emas dan uang,
itulah membawa badan terbuang.

Tuntuti ilmu jangan kepalang,
di dalam kubur terbaring seorang,
Munkar wa Nakir ke sana datang,
menanyakan jikalau ada engkau sembahyang.

Tongkatnya lekat tiada terhisab,
badanmu remuk siksa dan azab,
akalmu itu hilang dan lenyap,
(baris ini tidak terbaca)

Munkar wa Nakir bukan kepalang,
suaranya merdu bertambah garang,
tongkatnya besar terlalu panjang,
cabuknya banyak tiada terbilang.

Kenali dirimu, hai anak dagang!
di balik papan tidur telentang,
kelam dan dingin bukan kepalang,
dengan siapa lawan berbincang?

La ilaha illallahu itulah firman,
Tuhan itulah pergantungan alam sekalian,
iman tersurat pada hati insap,
siang dan malam jangan dilalaikan.

La ilaha illallahu itu terlalu nyata,
tauhid ma’rifat semata-mata,
memandang yang gaib semuanya rata,
lenyapkan ke sana sekalian kita.

La ilaha illallahu itu janganlah kaupermudah-mudah,
sekalian makhluk ke sana berpindah,
da’im dan ka’im jangan berubah,
khalak di sana dengan La ilaha illallahu.

La ilaha illallahu itu jangan kaulalaikan,
siang dan malam jangan kau sunyikan,
selama hidup juga engkau pakaikan,
Allah dan rasul juga yang menyampaikan.

La ilaha illallahu itu kata yang teguh,
memadamkan cahaya sekalian rusuh,
jin dan syaitan sekalian musuh,
hendak membawa dia bersungguh-sungguh.

La ilaha illallahu itu kesudahan kata,
tauhid ma’rifat semata-mata.
hapuskan hendak sekalian perkara,
hamba dan Tuhan tiada berbeda.

La ilaha illallahu itu tempat mengintai,
medan yang kadim tempat berdamai,
wujud Allah terlalu bitai,
siang dan malam jangan bercerai.

La ilaha illallahu itu tempat musyahadah,
menyatakan tauhid jangan berubah,
sempurnalah jalan iman yang mudah,
pertemuan Tuhan terlalu susah.

Hamzah Fansuri
Read More >>

Setelah diri bertambah besar
di tempat kecil tak muat lagi,
Setelah harga bertambah tinggi
orang pun segan datang menawar,
Rumit beredar di tempat kecil
kerap bertemu kawan yang culas,
Laksana ombak di dalam gelas
diri merasai bagai terpencil,
Walaupun musnah harta dan benda
harga diri janganlah jatuh,
Binaan pertama walaupun runtuh
kerja yang baru mulailah pula,
Pahlawan budi tak pernah nganggur
khidmat hidup sambung bersambung,
Kadang turun kadang membumbung
sampai istirahat di liang kubur,
Tahan haus tahanlah lapar
bertemu sulit hendaklah tenang,
Memohon-mohon jadikan pantang
dari mengemis biar terkapar,
Hanya dua tempat bertanya
pertama tuhan kedua hati,
Dari mulai hidup sampai pun mati
timbangan insan tidaklah sama,
Hanya sekali singgah ke alam
sesudah mati tak balik lagi,
Baru rang tahu siapa diri
setelah tidur di kubur kelam,
Wahai diriku teruslah maju
di tengah jalan janganlah berhenti,
Sebelum ajal, janganlah mati
keridhaan Allah, itulah tuju,
Selama nampak tubuh jasmani
gelanggang malaikat bersama setan,
Ada pujian ada celaan
lulus ujian siapa berani,
Jika hartamu sudah tak ada
belumlah engkau bernama rugi,
Jika berani tak ada lagi
separuh kekayaan porak poranda,
Musnah segala apa yang ada
jikalau jatuh martabat diri,
Wajah pun muram hilanglah seri
ratapan batin dosa namanya,
Jikalau dasar budimu culas
tidaklah berubah kerana pangkat,
Bertambah tinggi jenjang di tingkat
perangai asal bertambah jelas,
Tatkala engkau menjadi palu
beranilah memukul habis-habisan,
Tiba giliran jadi landasan
tahanlah pukulan biar bertalu,
Ada nasihat saya terima
menyatakan fikiran baik berhenti,
sebablah banyak orang membenci
supaya engkau aman sentosa,
Menahan fikiran aku tak mungkin
menumpul kalam aku tak kuasa,
Merdeka berfikir gagah perkasa
berani menyebut yang aku yakin,
Celalah saya makilah saya
akan ku sambut bertahan hati,
Ada yang suka ada yang benci
hiasan hidup di alam maya

Read More >>
"Kalau engkau kaya, senangkanlah hatimu! Kerana di hadapanmu terbentang kesempatan untuk mengerjakan segala yang sulit-sulit. Segala perbuatanmu dihargai orang, engkau beroleh pujian di mana-mana. Engkau menjadi mulia, tegakmu teguh. Di hadapan engkau terhampar permaidani kepujian, sebab itu engkau beroleh kebebasan dan kemerdekaan. Jika engkau fakir miskin, senangkan pulalah hatimu! Kerana engkau telah terlepas dari suatu penyakit jiwa, peyakit kesombongan yang selalu menimpa orang kaya. Kefakiran dan kemiskinan adalah nikmat, yang tidak ada jalan bagi orang lain buat kecil hati, dan tidak ada pintu bagi kebencian".
Read More >>
Kemampuan adalah apa yg dpt anda lakukan.Motivasi menentukan apa yg anda lakukan .Sikap menentukan seberapa baik Anda melakukannya.
Jangan pernah biarkan kesedihan di masa lalu membuatmu takut tuk menerima seseorang yg baru
Luangkan waktumu untuk keluarga. Karena saat dapat berkumpul bersama, itu adalah kebahagiaan yg sempurna.
Keikhlasan adalah bukti kesabaran yg sejati.
Ketika apa yang kamu inginkan belum tercapai, Tuhan sedang memberitahumu untuk berusaha lebih lagi!
Terluka dan memaafkan adalah bagian dari cinta. Karena cinta yg tulus pasti akan ada kata maaf untuknya.
Jangan janjikan seorang untuk tetap tinggal jika sifatmu saja membuatnya ingin pergi icon neutral Kata Kata Bijak
Cinta bukan sekedar menunggu tuk dicintai, melainkan juga keberanian untuk mencintai~
Cinta akan sempurna ketika saling melengkapi, dan akan indah ketika kita bisa mengasihi.
Sahabat yg baik adalah saat mereka dibelakangmu, mereka memotivasimu. Tp saat dia didepanmu, mereka tak akn melupakanmu.
Wanita yang tegar slalu mempunyai hati yang sempurna.
Cinta yang tulus slalu mempunyai alasan untuk mempertahankan meski sedang diuji dalam cobaan yg mungkin bisa memisahkan.
Perjalanan hidup yang indah adalah ketika kita mampu berbagi, bukan menikmatinya sendiri atau bahkan menyombongkan diri.
Bukan mereka yg mempunyai segalanya, tapi mereka yg mempunyai hati yg sempurna yg bisa membuatmu benar2 bahagia.
Bekerja lah tuk duniamu seakan engkau hidup selamanya, beramal lah tuk akhiratmu seakan esok hari engkau tlah tiada.
Kesuksesan bukanlah segalanya, kegagalan hanya proses semata, berbuat yang terbaik adalah yang terutama.
Kadang kamu harus mengikhlaskan. Bukan karena tak sayang, melainkan kita tau ada sesuatu yg memang tak bisa dipaksakan.
Penyesalan akan hari kemarin, dan ketakutan akan hari esok adalah dua pencuri yg mengambil kbahagiaan saat ini
Ketika kamu tulus mencinta, kamu selalu mencintainya meski telah berpisah. Jika tidak, kamu memang dari awal tak mencintainya.
Terkadang, tak peduli apapun usaha Anda tuk mengusir seseorang dari pikiran, dia tak pernah meninggalkan hati .
Lebih mudah senyum dan bertindak semuanya baik saja ketimbang menjadi berantakan dan menangis, lalu byk org menanyakan mengapa.  #zedquotes”
Saat Anda membalas rasa sakit dgn senyuman, saat itulah Anda memastikan bhw diri Anda lbh baik dr org yg menyakiti itu
Diam bukan berarti lemah, terkadang kita diam karena kita cukup dewasa untuk menyikapi masalah.
Sesibuk²nya seorang pria, pasti akan berusaha menyisakan sedikit waktu u/ dpt menghubungi wanita yg ia cinta. ☺
Jangan terlalu lelah untuk mencari, lebih baik belajar menerima dia dengan setulus hati.
Bahagia adalah ketika dapat bersama, saling mencinta tanpa mempermasalahkan kekurangan yg kita punya.
Senyuman itu seperti perban, menutupi luka, tapi sakitnya masih terasa.
Cowok cakep itu gampang dicari. Yang susah; mendapatkan seseorang yg tulus & setia mencintai.
Sahabat adalah keindahan jiwa yg dimana bisa memberikan warna ketika hari kita tampak biasa.
Masa lalu memang menyimpan banyak kenangan, namun itu bukan alasan tuk tak terus melangkah ke depan.
Tegas berbeda jauh dengan kejam. Tegas itu mantap dalam kebijaksana sedangkan kejam itu keras dalam kesewenang-wenangan.
Bahagia itu sederhana; mensyukuri, mencintai dan menjaga apa yg kita miliki.
Jika cinta, buktikan saja. Jika tak cinta, lebih baik jangan memberi sebuah harapan yg bisa melukainya.
Hidup bukan tentang mempermasalahkan sebuah perbedaan, melainkan saling melengkapi kekurangan.
Memberi memang mudah, terutama disaat kita memiliki sesuatu dalam keadaan berlebih. Namun “memberi” sesuatu, akan terlihat luar biasa tatkala kita memilikinya hanya satu itu saja, sedangkan kita juga sama-sama membutuhkan.
Tidak ada yang salah jika kamu menunjukkan rasa peduli pada seseorang, yangg salah adalah mengharapkan dia untuk melakukan hal yang sama.
Kebaikan yang ditanam tak kan pernah berbuah nista. Meskipun adakalanya kebaikan dibalas angkara murka. Dan patut disadari, ranum buahnya akan selalu bisa di petik di surga nanti.
Jangan pernah menyerah! Jika Tuhan belum menjawab doamu, itu karena Tuhan punya rencana yg lebih baik tuk hidupmu.
Kesenanagan terbesar dalam hidup ini adalah melakukan hal, dimana orang lain menganggap bahwa kita tidak mampu melakukan hal tersebut.
Berharap menjadi pribadi yang besar boleh saja. Dan perlu diketahui, awal dari yang besar selalu dibentuk dengan hal-hal kecil dalam diri.
Berhenti mencari seseorang yg sempurna tuk dicintai, lebih baik belajar dan persiapkan diri menjadi seorang yg pantas tuk dicintai.
Dia yg mengeluh adalah dia yg tak pernah bisa bersyukur, padahal tanpa ia sadari, karunia dari Tuhan telah ia nikmati setiap hari.
Jangan rendahkan dirimu untuk mendapatkan sesuatu, tapi rendahkan hatimu untuk berikan sesuatu.
Bergembira tatkala mendapatkan buah durian segar yang jatuh dari pohonnya adalah sesuatu yang lumrah. Namun bergembira tatkala mendapatkan buah durian busuk dari tetangga adalah hal yang luar biasa. icon biggrin Kata Kata Bijak
Nah itulah contoh kata kata bijak yang bisa anda gunakan untuk memotivasi diri sendiri ataupun orang lain, selain itu kata kata bijak di atas juga bisa anda jadikan refrensi untuk membuat kata kata bijak ciptaan anda sendiri. Terima kasih telah membaca ulasan kami kali ini, semoga bermanfaat untuk anda.
Read More >>
| Kata Romantis Islami | Kata Doa Indah Harapan Jodoh. pada kesempatan kali ini admin akan memberikan suatu informasi buat anda sekalian yang sedang mencari-cari artikel tentang Kata Cinta Indah Mutiara Islami penyejuk Hati, memang buat kamu semua para muslimin dan muslimah ada yang mudah sekali mendapatkan sang dambaan hati dan begitu juga sebaliknya ada beberapa orang yang justru kesulitan untuk mendapatkan Cinta Sejati. memang tiap orang mempunyai cara yang berbeda-beda dalam memandang Cinta dan perasaan. dan perbedaan cara inilah yang menentukan seseorang tersebut mendapatkan suatu pasangan atau kekasih.
kata-kata mutiara islam- sering kali kita melihat para remaja yang dibuat galau karna masalah Cinta, entah mungkin karena sudah diracuni oleh oleh Cinta atau mungkin karena hal lain. itu sih masalah pribadi masing-masing, karena sebenarnya Pacaran itu dilarang oleh agama. tetapi jika hanya saling mengenal satu sama lain ya tidak apa-apa. asal tahu pergaulan yang benar dan tidak melenceng dari aturan norma dan agama.
Kata Kata Mutiara Cinta Islami Penuh Makna
Kata Kata Mutiara Cinta Islami Penuh Makna
Nah buat kamu semua yang ingin segera mendapatkan jodoh berikut akan admin berikan kata kata mutiara islam penuh makna:
Allah selalu memberikan senyum dibalik kesedihan. Allah selalu memberikan Harapan dibalik keputus-asaan..

Ingatlah.. Allah selalu memberikan kelebihan dibalik kekurangan.. Allah selalu memberikan Kekuatan dibalik kelemahan..

Kita punya RENCANA. Allah juga punya RENCANA

Akan tetapi sehebat apapun kita merencanakan sesuatu. Tetap rencana Allah adalah sebaik-baiknya rancangan.

Ketika perjalanan hidup terasa MEMBOSANKAN. Maka Allah menyuruh kita untuk banyak BERSYUKUR.

Ketika kesedihan menjatuhkan AIR MATA Maka Allah meminta kita untuk berusaha TERSENYUM .

Ketika kita menginginkan sesuatu yang tak kunjung DIDAPATKAN. Maka Allah meminta kita untuk sabar MENUNGGU.

★ ... Ku hampiri seribu wajah, menampilkan bayangmu.. Berpendar suka cita dalam harap cinta..

Sesungguhnya SABAR akan indah jika kita selalu dekat dgn ALLAH InsyaAllah.

Karena hidup ini terlalu singkat dan berharga jika di buang dengan orang yang TIDAK TEPAT (bukan jodoh kita)...

Lebih baik MENUNGGU orang yang benar-benar kita harapkan.. Daripada menghabiskan waktu dengan orang yang tidak tepat..

Cinta bukan tentang bagaimana perasaan itu muncul.. Tapi bagaimana perasaan itu agar tetap utuh...

Cinta bukan tentang jarak yang memisahkan.. Tapi tentang kepercayaan satu sama lain..

CINTA itu seperti menanam sebuah pohon, Jika kita SABAR pohon itu bisa menjadi pohon yang sangat besar dan kuat..

YA RABBANAA. Yg kami inginkan hanyalah kesempurnaan cinta_MU.. Karena hanya begitulah tidak akan ada rasa terluka dan kecewa pada akhirnya..

YA RABBANAA.. Satukan kekurangan kami dalam Ridha_MU.. Agar kekurangan itu dapat melebur menjadi kesempurnaan.

YA RABBANAA.. Satukan kami dalam naungan cinta_MU.. Dan cintakan kami pada kebaikan.. Agar cinta kami dapat menyatu menjadi kebaikan..

Aku tak berharap kesempurnaanmu.. Kerana aku ingin melengkapinya dengan kekuranganku..

Aku tak berharap di pertemukan denganmu.. Tapi aku meminta dipersatukan dalam cinta_NYA..

Jika aku disini menanti, ku harap kau disana menjaga.. Jika aku disini berdo’a, ku harap kau disana setia..

Semoga kasihmu pada_NYA membuatmu mampu bertahan dalam perpisahan yang panjang ini..

Semoga cintamu pada_NYA menjagamu dari angin2 keburukan yang mampu membuatmu lalai akan perintah_NYA.

Untukmu yang jauh disana.. Ku harap kau slalu menjaga hatimu.. Seperti disini aku menjaga hatiku..

~* Untukmu yang jauh disana, Berdinding jarak dan waktu, Berbatas ruang diantara kita..

Tanpa pernah merasa kecewa karena dia tidak bisa menjadi sempurna seperti apa yang kamu minta..

Jagalah ia dengan segenap jiwa ragamu.. Dan trimalah ia apa yang ada pada dirinya

Cintailah ia dengan hatimu.. Sayangilah ia dengan penuh ketulusan..

Di saat engkau menyakitinya.. Maka lihatlah saat dia rela meneteskan air matanya untukmu agar engkau selalu bahagia

Disaat engkau ingin mncapakkannya begitu saja Maka ingatlah dia yg slalu brusaha untuk menjadi pelangi ketika awan kelabu menyelimuti dirimu

Disaat engkau ingin mnduakan pasangan hidupmu Maka ingatlah dia yg slalu setia dsampingmu ketika kamu butuh seseorang yg mampu mbuatmu tegar

Cintailah seperti kamu mencintai dirimu sendiri.. Begitu juga sayangilah, orang yang kamu sayangi seperti kamu menyayangi dirimu sendiri

"Sesunguhnya dibalik kesusahan ada kemudahan" "dibalik kesedihan ada kebahagiaan" "Maha suci Allah menciptakan segala sesuatu berpasangan"

Allah Menjanjikan bahwa semua itu akan INDAH PADA WAKTUNYA.

Menitipkan Sukacita di setiap dukacita Menitipkan Harapan di setiap keraguan

Allah menitipkan kelebihan di setiap kekurangan Menitipkan Kekuatan di setiap kelemahan

Kita merancang, Allah juga merancang.. Tetapi perancangan Allah lebih baik..

Saat segalanya terasa "MEMBOSANKAN", namun ALLAH berkata "TERUSLAH MELANGKAH"

Saat AIR MATA harus menetes, namun ALLAH berkata "TERSENYUMLAH"

RENCANA ALLAH itu BAIK Saat hati berkata " INGIN ", namun ALLAH berkata "TUNGGU".

Ya Allah, jika dia memang bukan untukku, berikan aku keikhlasan untuk bisa merelakannya bersama dengan orang lain."

Jika suatu saat nanti kehilangan.. Maka LEPASKANLAH DENGAN PENUH KEIKHLASAN

Cintailah seseorang dengan kesedrhanaan Rindukanlah seseorang dengan kesederhanaan

karena : Jika Suatu saat Nanti engkau kehilangannya..engkau tidak akan terlalu berat untuk melepaskannya.

jika engkau merindukan seseorang.. Maka Rindukanlah sekedarnya saja.. Janganlah Terlalu berharap Janganlah terlalu menginginkan

Untuk mu Sekarang... Jika engkau mencintai seseorang.. Maka Cintailah sekedarnya saja

Dan Kini aku Sadar.. Bahwa Terlalu berharap padamu adalah suatu kesalahan yang besar bagiku..

Aku sadar.. Bahwa Terlalu menginginkanmu adalah Suatu kesalahan yang Fatal bagiku

Aku sadar.. Bahwa Terlalu mencintaimu adalah suatu kesalahan besar bagiku

Aku sadar.. Bahwa terlalu merindukan kehadiranmu adalah suatu kesalahan bagiku

jika kamu berlayar pada lautan cinta pastikanlah kamu tau cara untuk mengarunginya

ta'aruf adalah cara pdkt dalam islam

Cinta yg taakan terkhianati adalah cinta kepada Illahi

Dan dialah sebenarnya yang masih mempedulikan kita. Yang akan membuat hidupmu berbalut bahagia penuh senyuman

Ketika kita pergi bersembunyi hanyalah untuk ditemukan. Ketika kita berjalan jauh hanyalah untuk melihat siapa yang masih setia mengikuti.

Pilih seorang mampu mengerti pikiranmu disaat engkau terdiam. Yg mampu merasakan kasih sayangmu disaat kemarahanmu.

Terkadang engkau harus berbicara pelan.. Agar engkau tahu siapa yang masih mau mendengarkanmu.

Terkadang engkau harus berlari jauh.. Agar engkau tahu siapa yang akan datang kepadamu.
Read More >>



Pembahasan Pertama

Tentang Yang Disyari’atkan

Yaitu meliputi: adab-adabnya, syarat-syaratnya, do`a-do`anya dan bacaan-bacaan dzikirnya banyak disebutkan dalam beberapa karya ilmiah, di antaranya kitab at-Tibyan fi adab hamlah al-Qur`an, karangan Imam Nawawi rahimahullah, kitab Fadhail al-Qur`an, karangan Ibnu Katsir rahimahullah.
Cukup itu saja yang kami sebut di sini agar lebih singkat.

Pembahasan Kedua

Koreksi Atas Bacaan-Bacan Do’a Dan Dzikir Dari Al-Qur’an Dan Membacanya

Tema ini secara khusus telah dibahas dalam sebuah risalah, artikel yang berjudul Bida’u al-Qurra’ al-Qadîmah wa al-Ma’âshirah (bid’ah yang dilakukan para ahli qira`at dahulu dan sekarang), akan tetapi saya mendapati kasus-kasus bid’ah yang jauh lebih banyak dari yang telah dibahas dalam risalah tersebut. Maka kitab ini menghimpun semua kasus tersebut dari segala sudutnya, mengingat kitab Allah (al-Qur`an) lebih mendapatkan prioritas dari kaum muslimin untuk dijaga dari bid’ah dan hal-hal yang diada-adakan. Oleh karena itu, risalah tersebut di atas sengaja saya masukkan dalam pembahasan buku ini dengan diberikan beberapa tambahan yang dipandang perlu.

Di antara bentuk penjagaan Allah ta'ala terhadap kitab-Nya, al-Qur`an al-Karim, adalah upaya salaf shalih yang konsisten dalam menjaga keaslian al-Qur`an dengan mengesampingkan hal-hal yang baru dan tambahan-tambahan. Terjaga, baik dalam tulisan, bacaan, qira`at, mengajarkan dan melakukannya maupun bacaan-bacaan dzikirnya. Itu semua membuktikan mukjizat al-Qur`an yang telah memasuki abad kelima belas tanpa adanya perubahan dan penggantian, penyelewengan dan perbaikan serta penambahan maupun pengurangan. Maha Suci Allah yang telah menurunkan kitab ini dan menjaganya serta menjadikan para huffazh dan pembelanya, di samping menjadikan kaum muslimin sebagai penjaga dan prajurit yang mempertahankannya.

Di antara bentuk rahmat Allah ta'ala dalam menjaga kitab-Nya adalah memberikan kesadaran kepada para ulama, khususnya para ahli qira`at sehingga mereka mewaspadai berbagai bentuk bid’ah yang bersumber dari kebodohan orang-orang yang membaca kitab Allah (al-Qur`an). Kesadaran itu juga tertuju pada masalah-masalah yang merasuki al-Qur`an pada suatu zaman dan tempat tertentu. Juga masalah-masalah yang berkisar pada cara-cara, takaran dan sebab-sebab yang masuk dalam lingkup kaidah Islam yang dikenal secara pasti, yaitu “keterbatasan ibadah kepada nash dan sumbernya, bukan kepada yang lain”.

Maka dari itu, pembahasan ini merupakan mata rantai yang menghubungkan upaya menyucikan al-Qur`an dari perkara-perkara baru yang menempel padanya. Saya membatasi bahasan ini pada masalah-masalah yang pokok yang diada-adakan oleh para pembaca al-Qur`an yang bodoh yang telah diperingatkan oleh ulama-ulama terdahulu. Pembahasan ini saya konsentrasikan pada hal-hal yang umum terjadi, yaitu berlaku condong terhadap bacaan-bacaan tertentu dan masalah-masalah yang diada-adakan oleh orang-orang zaman sekarang. Yaitu orang-orang yang membaca al-Qur`an terpaku pada meniru bacaan orang lain, baik di saat shalat maupun di luar waktu shalat, karena hal ini benar-benar terjadi dan banyak orang yang mengandalkannya. Seperti misalnya, komitmen seorang imam shalat Jum’at dalam membaca ayat yang sesuai dengan tema khutbah.

Kita telah mengetahui bahwa perbuatan bid’ah ini terlahir oleh sebab sikap berlebihan dalam agama dan lemahnya pengetahuan dan pemahan terhadap agama.

Di antara sebab-sebab tersebarnya kenyataan ini adalah mendiamkannya tanpa memberikan peringatan. Ini adalah merupakan masa-masa kelemahan dan keteledoran yang dialami oleh sebagian Ahlus Sunah, dan merupakan perbuatan yang sangat tercela manakala ahlul Qur`an tercemari perbuatan-perbuatan bid’ah. Lalu bagaimanakah dengan perkara-perkara baru (bid’ah) yang merasuk ke dalam bacaan al-Qur`an?

Atas dasar itu, perlu diperingatkan dan diberi teguran. Pembahasan ini mencakup peringatan dan teguran terhadap perkara-perkara yang diada-adakan oleh pembaca al-Qur`an dari dahulu hingga kini, baik dalam shalat maupun di luar waktu-waktu shalat, yang berkisar pada empat pembahasan utama:

Pertama, pokok-pokok masalah bid’ah yang dilakukan para pembaca al-Qur`an, yang telah diingatkan oleh para ulama.

Kedua, hukum bacaan qari` yang meniru seorang qari` yang lain.

Ketiga, menggoyang-goyangkan kepala dan sebagaian badan yang dilakukan oleh qari` dan pendengarnya.

Keempat, keluar dari ketetapan syari’at dalam membaca ayat al-Qur`an pada shalat Jum’at, dimana seorang imam membacanya disesuaikan dengan tema khutbah.

Simaklah uraiannya lebih lanjut berdasarkan urutan tersebut dengan berpijak pada kaedah-kaedah as-sunnah yang mengcounter setiap perkara baru dan bi’ah. Yang paling penting adalah “membatasi segala macam ibadah hanya bersandar pada nash dalam lingkup enam dimensi, yaitu sebab, jenis, takaran, cara-cara pelaksanaan, tempat dan waktu”.

Sekaligus sebagai isyarat bahwa perbuatan baru (bid’ah) apa saja di dalam beribadah, maka berarti:
1. Ia telah mengenyampingkan ketetapan syari’at.
2. Pelecehan terhadap syari’at.
3. Menyenangi sesuatu yang tidak disyari’atkan.
4. Memberikan kesan kepada kalangan awam bahwa hal bid’ah itu telah ditetapkan oleh syari’at.

Pada gilirannya, agama yang telah ditetapkan syari’atnya menjadi terselewengkan dan palsu.
Mudah-mudahan Allah memberikan kehidupan bagi kita di dalam panji-panji Islam dan sunnah sampai kita menghadap Yang Maha Kuasa dalam keadaan demikian.

Dinukil dari Hudzaifah radhiyallahu 'anhu, bahwa ia berkata, “Setiap ibadah yang tidak dilakukan oleh sahabat-sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maka hendaknya jangan kalian lakukan, sesungguhnya orang yang pertama (terdahulu) tidak pernah meninggalkan suatu ucapan (pesan berbuat bid’ah) kepada yang belakangan. Oleh karena itu hendaknya kalian bertakwa kepada Allah, wahai para qurra’, dan tempuhlah cara orang yang membaca sebelum kalian.” Wallahu al-Musta’an. (semoga Allah memberikan pertolongan).

[Sumber: Dinukil dari kitab Tashhîh ad-Du’â`, karya Syaikh Bakar bin Abdullah Abu Zaid, edisi bahasa Indonesia: Koreksi Doa dan Zikir, pent. Darul Haq Jakarta]
Read More >>
Wahai saudara-saudaraku! Agama ini merupakan sebuah agama yang agung. Jika ada seseorang yang mendakwahkannya dengan lurus dan benar maka jiwa yang suci pasti akan menerimanya, walau apapun agama yang sedang ia anut atau dari bangsa manapun ia berasal. Dalam kisah ini, penulis kisah yang telah kami pilihkan untuk kalian dari jaringan internet berkata, teman wanita pemudi itu berkata, "Aku melihat wajahnya berseri-seri di dalam sebuah masjid yang terletak di pusat kota kecil di Amerika, sedang membaca al-Qur'an yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Aku ucapkan salam kepadanya dan ia membalasnya dengan iringan senyum. Kami pun membuka obrolan dan dalam waktu singkat kami menjadi dua orang sahabat yang sangat akrab.

Pada suatu malam, kami bertemu di tepi sebuah danau nan indah. Di sanalah ia menceritakan kisah keislamannya. Mari kita simak kisah tersebut.

Ia berkata, "Aku hidup dalam rumah tangga Amerika penganut agama Yahudi yang berantakan. Setelah ayah dan ibuku bercerai, ayahku menikah dengan wanita lain. Ibu tiriku ini sering menyiksaku. Pada usia 17 tahun aku lari dari rumah dan pergi dari satu negara bagian ke negara bagian lain. Di sana aku bertemu dengan seorang pemudi Arab, mereka -sebagaimana yang ia ceritakan- adalah teman tempat pelarianku yang sangat baik. Mereka semua tersenyum padaku kemudian kami menyantap hidangan makan malam. Akupun ikut melakukan seperti apa yang mereka lakukan. Setelah menyantap hidangan, aku langsung kabur, karena aku tidak suka persahabatan seperti ini. Ditambah lagi aku tidak menyukai bangsa Arab.

Hidupku yang sengsara tak pernah merasa tenang, selalu dirundung kegelisahan. Aku mulai mendalami agama dengan tujuan ingin mendapatkan ketenangan rohani dan kekuatan moril dalam menjalani kehidupan. Namun semua itu tidak aku dapati dalam agama Yahudi. Ternyata agama ini hanya menghormati kaum wanita namun tidak menghormati hak asasi manusia dan sangat egois. Setiap mengajukan suatu pertanyaan aku tidak mendapatkan jawaban. Lalu aku berpindah ke agama Nasrani. Ternyata dalam agama ini banyak pertentangan yang sulit diterima akal dan hanya menuntut kita agar menerimanya. Berkali-kali aku tanyakan bagaimana mungkin Tuhan membunuh anakNya? Bagaimana cara ia melahirkan? Bagaimana mungkin kita mempunyai tiga Tuhan sementara satu pun tidak ada yang dapat kita lihat? Lalu aku bertekad untuk meninggalkan semua itu. Namun aku yakin bahwa alam ini pasti ada yang menciptakan. Setiap malam aku selalu berpikir dan berpikir hingga pagi menjelang.

Pada suatu malam tepatnya ketika menjelang pagi, terbersit keinginan untuk bunuh diri untuk mengakhiri kegalauan ini. Aku berada di dalam ruangan yang tak bermakna. Hujan yang deras, gulungan awan yang tebal seakan memenjarakanku. Apa yang ada di sekitarku seolah ingin membunuhku. Pepohonan memandangku dengan pandangan sinis, siraman air hujan mengalunkan irama kebencian. Kupandang dari balik jendela, di dalam sebuah rumah terpencil. Aku merasa diriku rendah di hadapan Allah. Ya Tuhanku! Aku tahu Kau ada di sana. Aku tahu Kau menyayangiku. Aku seorang terpenjara, hambaMu yang lemah, Tunjukilah jalan yang harus kutempuh, Ya Tuhanku! berilah aku petunjuk! Atau cabut saja nyawaku. Aku menangis tersedu-sedu hingga tertidur.

Pada pagi hari aku bangun dengan ketenangan hati yang belum pernah aku rasakan. Seperti biasa aku keluar mencari rizki dengan harapan semoga ada yang mau memberiku sarapan, atau mengambil upah dengan mencuci piringnya. Di sanalah aku bertemu dengan seorang pemuda Arab kemudian aku berbincang-bincang dengannya cukup lama. Setelah sarapan, ia memintaku untuk datang ke rumahnya dan tinggal bersamanya, lalu aku pun ikut dengannya. Ketika kami sedang menyantap makan pagi, minum dan bercanda, tiba-tiba muncul seorang pemuda berjenggot yang bernama Sa'ad. Nama tersebut aku ketahui dari temanku yang sambil terkejut menyebut nama pemuda itu. Pemuda itu menarik tangan temanku dan menyuruhnya keluar. Tinggallah aku sendirian duduk gemetar. Apakah aku sedang berhadapan dengan seorang teroris? Tetapi ia tidak melakukan sesuatu yang menakutkan, bahkan ia memintaku dengan lemah lembut agar aku kembali ke rumahku. Lalu aku katakan kepadanya bahwa aku tidak punya rumah. Ia memandangku dengan perasaan terharu.

Kesan ini dapat aku tangkap dari mimik wajahnya. Kemudian ia berkata, 'Baiklah, kalau begitu tinggallah di sini malam ini, karena di luar cuaca teramat dingin dan pergilah besok. Kemudian ambil uang ini semoga bermanfaat sebelum kamu mendapat pekerjaan.' Ketika ia hendak pergi aku menghadangnya lalu aku ucapkan terima kasih. Aku katakan, 'Tetaplah di sini dan aku yang akan keluar, namun aku harap engkau menceritakan apa yang mendorongmu melakukan ini terhadap aku dan temanmu. Ia lalu duduk dan mulai bercerita kepadaku sementara matanya memandang ke bawah. Katanya, 'Sebenarnya yang mendorongku berbuat seperti itu karena agama Islam melarang melakukan segala yang haram, seperti berduaan dengan seorang wanita yang bukan mahram dan meminum khamar. Islam juga mendorong untuk berbuat baik terhadap sesama manusia dan menganjurkan untuk berakhlak mulia.' Aku merasa heran, apakah mereka ini yang disebut teroris? Tadinya aku mengira mereka selalu membawa pistol dan membunuh siapa saja yang mereka jumpai. Demikian yang aku dapatkan dari media massa Amerika.

Aku katakan, 'Aku ingin mengenal Islam lebih dalam, dapatkah engkau memberitahukannya kepadaku?' Ia berkata, "Aku akan bawa kamu ke sebuah keluarga muslim yang taat dan kamu dapat tinggal di sana. Aku tahu mereka akan mengajarkan sebaik-baik pengajaran kepadamu." Kemudian pemuda itu membawaku pergi. Pada jam 10 aku sudah berada di rumah tersebut dan mendapat sambutan hangat. Lalu aku mengajukan beberapa pertanyaan sedang Dr. Sulaiman sebagai kepala rumah tangga menjawab pertanyaan tersebut sampai aku merasa puas. Aku merasa puas karena aku telah mendapatkan jawaban pertanyaan yang selama ini aku cari. Yaitu agama yang terang dan jelas yang sesuai dengan fitrah manusia. Aku tidak mengalami kesulitan dalam memahami setiap apa yang aku dengar. Semuanya merupakan kebenaran. Ketika mengumumkan keislamanku, aku merasa adanya sebuah kebangkitan yang tiada tara.

Pada hari kebangkitanku itu atas kesadaranku sendiri aku langsung memakai cadar. Tepat jam 1 siang Sayyidah (Nyonya Sulaiman) membawaku ke sebuah kamar yang terbaik di rumah itu. Ia berkata, 'Ini kamarmu, tinggallah di sini sesuka hatimu.' Ia melihatku tengah memandang ke luar jendela. Aku tersenyum sementara air mata berlinang membasahi pipiku. Ia bertanya mengapa aku menangis. Aku jawab, 'Kemarin pada waktu yang sama aku berdiri di balik jendela merendahkan diri kepada Allah.'

Aku berdo'a, 'Ya Tuhanku! Tunjukilah aku jalan kebenaran, atau cabut saja nyawaku.' Sungguh Allah telah menunjukiku dan memuliakanku. Sekarang aku adalah seorang muslimah bercadar dan terhormat. Inilah jalan yang aku cari, inilah jalan yang aku cari. Sayyidah memelukku dan ikut menangis bersamaku'."

Sumber: Serial Kisah Teladan 1, Muhamad Shalih Al-Qahthani, Hal: 21 , Penerbit Darul Haq
Read More >>